Thursday, April 8, 2021

Mendapat Penghasilan Tambahan Menjadi Freelancer di Fastwork.id

 Halo semuanya, udah lama saya gak bikin postingan. di tahun 2021 ini saya akan membagikan pengalaman saya menjadi freelance di fastwork.id. fastwork tergolong situs freelance yang masih baru jika dibandingkan dengan situs lainnya seperti project.co.id yang pernah saya tulis di postingan beberapa tahun lalu.

Jadi kenapa saya merekomendasikan fastwork.id sebagai media freelance yang menjajikan itu karena situs ini memiliki beberapa keunggulan:

1. Tergolong startup baru, sehingga punya kinerja tim yang masih sangat inovatif dan aktif. dibuktikan dengan tim melakukan hire terhadap worker secara manual.

2. Pengunjung yang cukup ramai, terbukti dalam seminggu saya bisa mendapat beberapa order dari client sepeti pada gambar dibawah ini













3. Tampilan yang lebih friendly dibandingkan dengan situs sebelah, user interfacenya berdasarkan produk mirip dengan situs freelance internasional fiverr.









4. Jenis pekerjaan yang sangat beragam






dengan sub kategori sebagai berikut :

Semua Kategori

Pilih kategori pekerjaan yang dibutuhkan dan mulai mempekerjakan freelancer.

Itu beberapa keunggulan dari fastwork.id, untuk menambah semangat saya perlihatkan penghasilan saya fastwork.id tidak terlalu banyak tapi lumayan untuk sebagai tambahan.









Untuk mendaftar kunjungi situs resmi fastwork.id.

ok cukup sekian semoga bermanfaat :)



Baca selengkapnya

Monday, September 11, 2017

MICROSOFT ACCESS 2010 fungsi dan keterangan

MICROSOFT ACCESS 2010

1. Fungsi dari tombol dibawah ini.
A. Group Views

Group Views terdiri dari sejumlah icon perintah yang digunakan untuk memilih jenis tampilan data.
  1. Datasheet View: Digunakan untuk kembali ke tamplian data sheet
  2. PivotTable View: Digunakan untuk menyaring data sekaligus menghitung total jumlah data
  3. Pivot Chart View: Digunakan untuk menyaring data sekaligus menghitung total data dan menampilkan kedalam bentuk grafik
  4. Design View: Digunakan untuk melihat dan mengubah struktur table

B. Group Clipboard

Copy : Digunakan untuk menyalin teks yang anda pilih ke clipboard
Paste : Digunakan untuk mengambil teks yang ada di clipbard dan menempatkanya di posisi sisip berada
Cut : Digunakan untuk memindahkan teks yang anda pilih ke clipboard.

C. Group Short & Filter

  1. Ascending: Digunakan untuk mengurutkan data dari kecil ke besar
  2. Descending: Digunakan untuk mengurutkan data dari besar ke kecil
  3. Clear All Short: ..............
  4. Filter: Menampilkan data record berdasar kriteria yang diinginkan
  5. Selection: Menyaring data berdasar data pada posisi mouse aktif atau yang dipilih
  6. Advanced: Digunakan untuk menyaring sekaligus mengurutkan data record yang anda miliki
  7. Toggle Filter: Digunakan untuk mengurutkan semua pengaturan  penyaringan data


2. Uraikan secara rinci tombol –tombol fungsi dari Microsoft Access dibawah ini..




Title bar : Ruang atau space untuk menampilkan nama atau judul dokumen yang sedang anda buka.
Ribbon : Tab-tab menu yang memuat seluruh fitur fitur Ms.Word untuk mengolah dokumen.
Close button : Tombol untuk menutup jendela lembar kerja yang aktif
Office Button : Berisi menu dan baris perintah untuk pengoperasian program
Document Window : Jendela kerja Ms.Word
Status Bar : Digunakan untuk menampilkan infomasi berupa laporan kelajuan atau progress dari sebuah proses kegiatan yang ada di Ms.Word
Insertion Point : Garis vertikal yang berkedip kedip dan setiap karakter yang anda ketik akan muncul disini.
View Button : Digunakan untuk mengubah tampilan jendela dengan cepat
Ruler : Memperlihatkan batas margin kiri dan kanan serta batas-batas identasi
Quick Access Toolbar : Tombol yang berguna untuk meletakan tombol tombol yang sering anda gunakan dan dapat disesuaikan dengan keinginan anda sebagai pengguna
Horizontal Scroll Bar : Untuk menggulung view dokumen saat ini dengan gerakan kiri ke kannan
Vertikal Scroll Bar : Untuk menggulung view dokumen keatas dan kebawah sepanjang dokumen
Zoom Slider : Digunakan untuk memperkecil dan memperbesar tampilan dokumen







Ketentuan:
1. Jelaskan Gambar diatas secara di detail.dituliskan didalam kotak no 1 (Khusus soal A,B,dan C)
   Dan soal no 2 dijabarkan
2.Sebutkan referensi buku yang dipakai untuk menjelaskan.
3.simpan nama file dengan format *.pdf dengan nama file Access_xxxx.pdf (xxxx=4 digit terakhir NIM)
4.Penyimpanan tidak sesuai ketentuan nama file tidak dinilai
Tuliskan Nama lengkap dan NIM judul buku di header pada Footer yang tertera diatas..
5.kumpulkan di google classroom dengan cara mengupload file pdfnya


Baca selengkapnya

Akhlak Rasullulah Dalam Berdagang dan Berbisnis

PENDAHULUAN ETIKA BISNIS ISLAMI


MUHAMMAD SAW telah melakukan transaksi-transaksi perdagangannya secara
jujur, adil dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau kecewa. Ia selalu
menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai permintaan
pelanggan. Reputasinya sebagai pedagang yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik
sejak muda. Ia selalu memperlihatkan rasa tanggungjawabnya terhadap setiap transaksi yang
dilakukan.
Lebih dari itu, Muhammad juga meletakkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan
transaksi dagang secara adil. Kejujuran dan keterbukaan Muhammad dalam melakukan
transaksi perdagangan merupakan teladan abadi bagi para pengusaha generasi selanjutnya.
Pendahuluan: Rasulullah dan Karir Bisnisnya Ucapan-ucapan Muhammad berikut ini
menjadi kaidah yang sangat berharga bagi para pekerja keras yang menjunjung tinggi
kejujuran.
"Berusaha untuk mendapatkan penghasilan halal merupakan kewajiban, di samping
sejumlail tugas lain yang telah diwajibkan" (HR. Baihaqi)
"Tidak ada satu pun makanan yang lebih baik daripada yang di makan dari hasil
keringat sendiri" (HR. Bukhari)
"Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya termasuk dalam golongan para nabi, orang-
orang yang benar-benar tulus dan para syuhada" (HR. Tirmidzi, Darimi dan Daraqutni)
"Allah memberikan rahmat-Nya kepada setiap orang yang bersikap baik ketika
menjual, membeli dan rhembuat suatu pernyataan." (HR. Bukhari).
AWAL KELAHIRAN RASULULLAH
Setelah kematian kakeknya, Abdul Muthalib, Muhammad tinggal bersama pamannya,
Abu Thalib, yang berprofesi sebagai pedagang sebagaimana kebanyakan pemimpin Quraisy
lain. Sebab, berdagang merupakan pendapatan utama penduduk kota Makkah.
Ketika pertama kali melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama pamannya, Muhammad
baru berusia 12 tahun. Kebetulan, Abu Thalib ibnu Abdul Muthalib telah merencanakan
melakukan perjalanan bersama sekelompok pedagang dalam ekspedisi dagang ke Syiria.
Ketika semua perbekalan telah siap dan kelompok tersebut berkumpul untuk meninggalkan
Makkah, Nabi yang waktu itu masih seorang pemuda kecil, merangkul pamannya dan
memperlihatkan kasih sayangnya yang sangat besar sehingga Abu Thalib merasa iba. Beliau
berkata : "Aku akan membawanya bersamaku, dan kami tidak akan pernah berpisah."
Selanjutnya, Muhammad diajak dalam perjalanan ini.
Di Busra (Syiria) ada seorang pendeta bernama Bahira yang tinggal di sebuah biara.
Pendeta ini sangat luas pengetahuannya mengenai kisah-kisah di kalangan orang-orang
Kristen. Sudah sejak lama biara tersebut selalu ditempati oleh seorang pendeta. Di biara itu,

terdapat sebuah manuskrip kuno yang tersimpan sebagai kepercayaan yang telah diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ketika rombongan Abu Thalib berkemah di dekat biara, pendeta itu keluar dan
mengundang rombongan untuk menghadiri jamuan yang sudah dipersiapkan bagi mereka.
Pada kesempatan-kesempatan terdahulu, para pedagang juga melewati biara ini, namun
mereka belum pernah diundang makan malam bersama pendeta tersebut.
Bahira, yang sangat baik ini telah mengatur sebuah pesta besar yang diperuntukkan
bagi orang-orang ini. Sebab, dari dalam biara Bahira melihat serombongan kafilah yang
singgah bersama seorang anak muda yang dilindungi oleh sekumpulan awan putih,
mengesampingkan yang lainnya. Ia juga memperhatikan cabang-cabang pohon tempat anak
muda tersebut beristirahat; seluruhnya merunduk, sehingga anak muda itu dapat berlindung.
Ketika melihat ini, Bahira keluar dari biaranya dan berkata : "Saya telah menyediakan
makanan untuk kalian wahai kaum Quraisy, dan saya ingin kalau semua datang, baik yang
besar maupun yang kecil, termasuk para budak."
Mereka terkejut dan berkata : "Wahai Bahira, apa yang telah terj adi padamu hari ini9
Engkau tidak biasanya melayani kami seperti ini, meskipun mereka berkali-kali melewati
biaramu." Dengan sopan Bahira menjawab : "Kalian adalah tamuku hari ini, dan aku senang
sekali dapat memuliakan kalian."
Beberapa waktu kemudian, semuanya memenuhi undangan Bahira, tetapi pemuda
Muhammad tinggal dibelakang untuk menjaga barang dagangan. Bahira meneliti setiap orang
dan berseru : "Wahai kaum Quraisy, tak satu pun dari kalian yang tidak hadir memenuhi
undanganku." "Ya," jawab mereka, "Kecuali seorang anak laki-laki yang tinggal di belakang
bersama barang-barang bawaannya." Bahira pun merasa bingung dan berkata : "Itu tidak adil.
Suruh dia masuk." Muhammad lalu dibawa masuk. Ketika Bahira melihatnya, ia mulai
menatapnya dengan seksama. Selesai makan dan berpencar, Bahira mendekati anak laki-laki
itu serta menanyakan beberapa pertanyaan. Akhirnya Bahira dapat melihat "Tanda-tanda
kenabian" yang terdapat di antara kedua bahunya. Ini mirip seperti tanda dari sebuah kaca
melengkung. Lalu Bahira mendekati Abu Thalib dan berkata : "Bagaimana hubunganmu
dengan anak laki-laki ini?." "Ia adalah putraku." Kata Abu Thalib. "Bukan" kata Bahira, "Ia
bukan putramu. Bapaknya tidak mungkin masih hidup." "Memang," kata Abu Thalib
meminta maaf, "Ia adalah putra saudaraku dan saudaraku itu telah meninggal."
Selanjutnya Bahira menasehati Abu Thalib , "Kembalillah ke negerimu bersama
keponakanmu itu dan jagalah ia dari orang-orang Yahudi. Sebab, demi Tuhan, jika mereka
melihatnya serta tahu tentang ia sebagaimana yang aku ketahui, pastilah mereka akan
melakukan penganiayaan terhadapnya. Suatu masa depan yang sangat besar dibentangkan
baginya. Maka segeralah kembali ke negerimu bersama anak muda ini" (Ibn Hisyam, Hal.1
15-7; lihat juga al Tirmidzi; 46 : 3). Abu Thalib merasa agak takut, dan membawa
Muhammad pulang kembali ke Makkah segera setelah ia selesai berdagang di Syiria. Inilah
perjalanan pertama kali Muhammad ke Syiria.

PERJALANAN-PERJALANAN DAGANG
Dengan demikian, Muhammad tumbuh dewasa di bawah asuhan Abu Thalib dan
harus belajar mengenai bisnis perdagangan dari pamannya. Ketika dewasa dan menyadari
bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi
nafkah, ia mulai berdagang sendiri di kota Makkah. Tainpaknya profesi sebagai pedagang ini
telah dimulai lebih awal daripada yang dikenal umum dengan modal dari Khadijah. Ia
melakukan bisnis pada taraf kecil dan pribadi di Makkah. Ia membeli barang-barang dari
suatu pasar lalu menjualnya kepada orang lain. Hal ini ditegaskan dengan peristiwa-peristiwa
selanjutnya yang menunjukkan bahwa ia telah memasuki kerjasama bisnis bersama sejumlah
kecil orang sebelum berhubungan dengan Khadijah.
Nabi adalah salah seorang dari anggota keluarga besar suku Quraisy, dan karenanya ia
diharapkan berprofesi — sebagai mata pencahariannya — sebagaimana anggota suku Quraisy
Lainnya Meskipun tidak memiliki uang untuk berbisnis, tetapi ia banyak menerima modal
dari para janda kaya dan anak-anak yatim yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana
mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang
yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Dengan demikian, terbuka kesempatan luas bagi
Muhammad untuk memasuki dunia bisnis dengan cara menjalankan modal orang lain, baik
dengan upah maupun berdasarkan persetujuan bagi hasil sebagai mitra. Khadijah adalah salah
seorang dari banyak wanita kaya di Makkah yang menjalankan bisnisnya melalui agen-agen
berdasarkan berbagai jenis kontrak. Karena Muhammad sejak kecilnya terkenal rajin dan
percaya diri, ia memperoleh reputasi yang baik ketika dewasa. Ia dikenal karena kejujuran
dan integritasnya. Penduduk Makkah sendiri memanggilnya dengan sebutan Siddiq (jujur)
dan Amin (terpercaya). Tidak heran jika Khadijah pun menganggapnya sebagai mitra yang
dapat dipercaya dan menguntungkan, sehingga ia mengutusnya dalam beberapa perjalanan
dagang ke berbagai pasar di Utara dan Selatan dengan modalnya. Terkadang dengan memberi
upah, tidak jarang berdasarkan bagi hasil sebagai seorang mitra dagang.
Selanjutnya, Nabi banyak melakukan perjalanan dagang dengan modal dari Khadijah.
Salah satu perjalanan ini menjadi sangat terkenal sebab pada akhirnya Khadijah melayangkan
usulan untuk menikah melalui pembantunya. Tepatnya adalah pada perjalanan ke Busra di
Syiria. Keterangan mendetail mengenai ini terdapat dalam kitab-kitab hadits, tarikh (sejarah)
dan sirah. Muhammad melakukan perjalanan ini ketika berusia 25 tahun. Meskipun demikian,
sebelumnya dia sudah banyak melakukan perjalanan dagang, dan sebagian dilakukan atas
nama Khadijah. Sedangkan perjalanan—perjalanan lainnya hanya disebutkan oleh para ahli
sejarah, tanpa perincian mengenai sifat perjalanan tersebut. Pernyataan beberapa penulis
sangat kabur sehingga akan keliru menyebut perjalanan-perjalanan ini sebagai perjalanan
dagang, meskipun memang ada kemungkinan demikian, karena tidak diketemukan alasan lain
bagi Nabi untuk melakukan perjalanan ke luar negeri pada waktu itu.
Jelas bahwa Nabi telah membina dirinya menjadi seorang pedagang profesional, yang
memiliki reputasi dan integritas luar biasa. Selain itu, ia juga berhasil mengukir namanya di
kalangan masyarakat bisnis pada khususnya, dan kaum Quraisy pada umumnya, sejak
sebelum dipekerjakan oleh Khadijah berdagang ke kota Busra di Syiria. Agaknya Nabi telah

melakukan sebagian besar perjalanan dagangannya keYaman, dan untuk maksud inilah ia
melakukan banyak perlawatan ke berbagai kota dagang di Yaman. Ia telah melakukan empat
perjalanan seperti ini untuk Khadijah. Pengarah sirah Halabiyah tampaknya telah meletakkan
kesalahan karena mencampuradukkan dua kota dagang: ia mengira bahwa Habasyah dan
Jorasy adalah nama-nama pusat perdagangan yang sama, tetapi ia jelas keliru sebab keduanya
adalah dua kota yang terpisah di Yaman. Menurut geografi Arabia waktu itu salah satu dari
kota ini berada di Yaman dan satunya lagi di Tahamah. Menurut seorang ahli geografi Arab,
Yaqut Hamawi, Jorasy adalah sebuah propinsi di Yaman ke arah kota Makkah. Habasyah
merupakan salah satu pasar terkenal di Tahamah pada masa Arab jahiliyah.
Seorang ahli hadits, Abdur Razzaq, menyebutkan sebuah riwayat dari Ma' amer
berdasarkan sumber dari Imam Zahri bahwa ketika mencapai usia dewasa, Nabi telah
menjadi seorang pedagang. Karena tidak memiliki modal sendiri, Nabi pun berdagang
dengan modal orang lain. Khadijah telah mempekerjakannya untuk membawa barang-barang
dagangannya ke pasar Habasyah. Dengan demikian, menurut sejumlah laporan yang
disebutkan dalam Sirah Halabiyah, Nabi telah melakukan, selain perlawatannya ke Syiria,
empat perlawatan dagang lagi untuk Khadijah, dua ke Habasyah dan dua lagi ke Jorasy.
BISNIS SETELAH PERKAWINAN
Setelah menikah dengan Khadijah, Nabi tetap melangsungkan usaha perdagangannya
seperti biasa, namun sekarang Nabi bertindak sebagai manajer sekaligus mitra dalam usaha
istrinya. Sejak perkawinannya (dalam usia 25 tahun) hingga datangnya penggilan tugas
kenabian (di usia 40 tahun), Nabi telah melakukan perjalanan dagang ke berbagai daerah
Semenanjung Arab dan negeri-negeri perbatasanYaman, Bahrain, Irak, dan Syiria.
Benar bahwa di penghujung usia 30-an, Nabi lebih berkecenderungan ke arah
meditasi dan dan untuk tujuan ini Nabi sering menghabiskan waktunya berhari-hari, bahkan
Derminggueminggu di gunung Hira (Jabal Nur). Tetapi sebelum itu hingga pertengahan usia
30-an, Nabi banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti kebanyakan pedagang-
pedagang Tiga dari perjalanan dagang Nabi setelah menikah telah dicatat dalam sejarah :
Pertama, pajalanan dagang keYaman; Kedua, ke Najd, dan ketiga ke Najarn.
Diceritakan juga bahwa di samping perjalanan-perjalanan tersebut, Nabi terlibat
dalam insan dagang yang besar, selama musim-musim haji, di festival dagang Ukaz dan Dzul
Majaz. illitnczkan musim lain Nabi sibuk mengurus perdagangan grosir di pasar-pasar kota
Makkah.
hanya ada tiga sementara transaksi pembelian banyak sekali. Beberapa transaksi akan
dikemukakan di bawah ini untuk memperlihatkan sifat dan ruang lingkup hubungan
Muhammad dengan orang lain.
Transaksi-transaksi Penjualan Anas meriwayatkan bahwa Nabi pernah menawarkan sebuah
kain pelana dan bejana untuk minum seraya mengatakan, "Siapa yang ingin membeli kain
pelana dan bejana air minum?" Seorang laki-lalci menawarnya seharga satu dirham, dan Nabi
menanyakan apakah ada orang yang akan membayar yang lebih mahal. Seorang laki-laki

menawar padanya dengan harga dua dirham, dan ia pun menjual barang tersebut padanya
(Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibn Majah). Abdullah ibn Abdul Hamzah mengatakan : "Aku
telah membeli sesuatu dari Nabi sebelum ia menerima tugas kenabian, dan karena masih ada
suatu urusan dengannya, maka aku menjanjikan untuk mengantarkan padanya, tetapi aku
lupa. Ketika teringat tiga hari kemudian, aku pun pergi ke tempat tersebut dan menemukan
Nabi masih berada di sana." Nabi berkata, "Engkau telah membuatku resah, aku berada di
sini selama tiga hari menunggumu." (Abu Dawud).
Transaksi-transaksi Pembelian Muhammad melakukan sejumlah besar transaksi
pembelian, terutama sebelum kenabiannya. Sebagian dari transaksi tersebut adalah sebagai
berikut : Jabir berkata, "Saya sedang melakukan perjalanan dengan menunggang seekor unta
yang sudah kelelahan, tetapi ketika Nabi lewat dan memukulnya, unta tadi berjalan lagi. Ini
belum pernah ia lakukan sebelumnya. Nabi SAW lalu berkata : "Juallah unta itu padaku
seharga satu uqiyah (40 dirham). Saya setuju, tetapi dengan syarat boleh mengendarainya
sampai ke rumah. Ketika sampai di Madinah, saya serahkan unta tersebut dan ia membayar
kontan."
Dalam versi lain, Jabir berkata, "Nabi membayar dengan harga tersebut dan
mengembalikannya pada saya." Dan dalam versi Bukhari, "Nabi berkata pada Bilal, bayarlah
ia dan berikan padanya sesuatu sebagai tambahan, dan Bilal pun memberikan uang tersebut
dengan menambah satu qirat." (Bukhari dan Muslim). Urwah ibn Abu al-Ja'd al-Bariqi
mengatakan, Nabi telah memberikan padanya satu dinar untuk membeli seekor biri-biri. Ia
puri membell dua ekor biri-biri untuk Nabi, dan menjual satu di antaranya seharga satu dinar.
Maka Nabi pun memohon berkah atas transaksi dagang ini dan membawakan untuknya
seekor biri-biri dan uang satu dinar, dan berkata bahwa ia memiliki bakat sedemikian rupa
sehingga jika membeli sebutir debu pun, ia akan mendapatkan untung (HR. Bukhari).
Hakim ibn Hizam berkata, Nabi mengirimkan padanya uang satu dinar untuk membeli
seekor hewan kurban untuknya, ia membeli seekor domba seharga satu dinar, menjualnya
kembali seharga dua dinar, membeli seekor hewan kurban seharga satu dinar, dan
membawanya bersama keuntungan satu dinar yang didapatnya. Nabi memberikan uang satu
dinar tadi sebagai sedekah serta memohonkan berkah atasnya (Tirmidzi dan Abu Dawud).
Pembelian Berdasarkan Kredit
Nabi kadang-kadang membeli barang secara kredit, jika tidak mempunyai sesuatu
untuk dibayarkan. Kadang-kadang ia membeli sesuatu, dan menggadaikan baju besinya pada
pedagang. Abu Rafi' berkata, "Nabi telah meminjam seekor unta yang masih muda, dan
ketika unta-unta sedekah datang padanya, ia menyuruh saya untuk membayar orang yang
menjual unta yang masih mudah itu. Ketika saya katakan padanya bahwa saya hanya mampu
mendapatkan seekor unta bagus yang umurnya tujuh tahun, beliau mengatakan, "berikan
padanya unta tersebut, sebab orang yang paling utama adalah yang menebus utangnya dengan
cara yang paling baik" (Muslim).
Ali menceritakan, Nabi meminjam beberapa dinar dari seorang tabib Yahudi yang
meminta pelunasan dari Nabi. Ketika Nabi memberitahukan padaYahudi itu, bahwa ia tidak

punya apa-apa untuk membayar, Yahudi tersebut berkata, "Saya tidak akan meninggalkanmu
Muhammad, hingga engkau membayar saya." Nabi berkata, "Kalau begitu saya akan duduk
bersamamu," dan Nabi pun melakukan hal itu. Nabi shalat zuhur, ashar, maghrib, isya' dan
esoknya shalat subuh, dan para sahabat Nabi mengancam orang tersebut, Nabi menyadari
tindakan mereka. Lalu mereka berkata, "Rasulullah, apakah orang Yahudi ini yang
menahanmu?" Terhadap pertanyaan ini Nabi menjawab "Tuhanku menahanku untuk tidak
menyalahi kesepakatan yang telah ku buat, denganYahudi tersebut atau dengan orang lain."
Ketika beberapa hari berlalu, Yahudi itu lalu berkata, "Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan engkau adalah Rasulullah; separuh kekayaan saya akan saya belanjakan di
jalan Allah. Saya bersumpah, tujuan saya memperlakukan engkau seperti ini semata-mata
untuk memastikan gambaran tentang engkau yang telah diungkapkan dalam Taurat:
"Muhammad Ibn Abdullah, yang bertanah kelahiran di kota Makkah, yang hijrah ke Taiba,
dan yang memiliki kerajaan di Syiria; ia tidak bersifat kasar, keras, atau suka berteriak di
jalan-jalan, dan tidak dikenali karena kekasaran atau pembicaraannya yang tidak senonoh.
Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad
adalah utusan Allah. Berikanlah keputusan tentang harta saya ini menurut apa yang Allah
telah perlihatkan padamu." Orang-orang Yahudi itu sangat kaya (Baihaqi dalam Dalail an-
Nubuwwah).
Muhammad pernah membeli seekor unta, kemudian datanglah penjualnya dan
meminta uangnya dengan kata-kata yang sangat kasar. Para sahabat Nabi menangkapnya,
tetapi ia berkata, "Biarkan ia, sebab si pemegang hak berhak untuk berbicara." Pernah, pada
suatu hari, Nabi membeli sesuatu tetapi tidak mempunyai uang untuk membayarnya.
Kemudian Nabi menjualnya supaya mendapat keuntungan dan membelanjakan
keuntungan tersebut untuk pada janda dari Bani Muttalib dan mengatakan, "Nanti saya tidak
akan membeli sesuatu sampai saya memiliki uang untuk membayar harganya" (Abu Dawud)
Suatu ketika datang seorang kreditor Nabi, dan memperlakukan Nabi dengan sangat kasar
dalam menagih uangnya. "Umar ingin menangkapnya, tapi Nabi mengatakan, "Umar,
hentikan, aku lebih suka agar engkau menyuruhku untuk membayar hutang tersebut —
karena ia lebih membutuhkan — dari pada engkau menyuruhnya untuk bersabar" (Zad al-Ma'
ad).
Baca selengkapnya