Friday, May 20, 2016

Pemrograman Modular di c++ (Fungsi)


Pengertian tentang Pemrograman Modular / Fungsi.

    Pemrograman modular merupakan metode pemakaian yang sangat mudah digunakan untuk bahasa C/C++. Pemrograman modular maksudnya adalah membagi program ke dalam modul-modul yang lebih kecil lagi dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat menghindari penulisan teks program yang sama berkali-kali dan juga memudahkan dalam melakukan pelacakan kesalahan dalam program yang sedang kita buat. Modul pada bahasa C++ dikenal dengan nama fungsi (function), Bahasa C terdiri dari fungsi-fungsi, baik yang langsung dideklarasikan dalam program ataupun dipisah di dalam header file. Fungsi yang selalu ada pada program C++ adalah fungsi “main”.

Keuntungan menggunakan Modular / fungsi

1.    Untuk mengurangi  pengulangan penulisan program yang sama
2.    Agar program menjadi lebih terstruktur sehingga mudah dipahami dan lebih mudah untuk dikembangkan
3.    Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil.
4.    Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
5.    Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
6.    Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.
7.    Dapat melakukan pendekatan top-down, Program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil.
8.    Dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga koordinasi mudah.
9.    Kemudahan dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
10.    Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program keseluruhan.
11.    Mempermudah dokumentasi.
12.    Reusability: Suatu modul dapat digunakan kembali oleh program atau modul lain.





Skema Umum Pemrograman Modular / fungsi




Pembagian sebuah Jenis Fungsi

1.    Standard Library Function
Standard Library Function adalah fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh C dalam file-file header atau librarynya. Misalnya: clrscr(),  getch(). Untuk function ini kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu library yang akan digunakan, yaitu dengan menggunakan preprosesor direktif. Misalnya: #include <conio.h>.
2.    Programmer-Defined Function
Adalah function yang dibuat oleh programmer sendiri. Function ini memiliki nama tertentu yang unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan satu ke dalam suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga di-includekan jika ingin menggunakannya.







Rancangan pembuatan fungsi

Ada beberapa hal yang harus di ketahui untuk penulisan sebuah fungsi :
1.    Data yang diperlukan sebagai inputan
2.    Informasi apa yang harus diberikan oleh fungsi yang dibuat ke pemanggilnya
3.    Algoritma apa yang harus digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
Selain itu ada 2 jenis tipe penulisan fungsi :

1.    Penulisan fungsi  di luar fungsi main()
Bagian dari program yang menggunakan fungsi terletak setelah definisi dari fungsi, maka deklarasi dari fungsi dapat tidak dituliskan.
Contoh :


 

 Di atas dapat dilihat fungsi dilakukan diluar fungsi main (), jadi tidak harus mendeklarasikan fungsi terlebih dahulu.

2.    Penulisan fungsi  di dalam fungsi main()
bagian dari program yang menggunakan fungsi diletakkan sebelum definisi dari fungsi, maka deklarasi dari fungsi diperlukan.
Contoh :




Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa jika penulisan fungsi didalam fungsi main () maka deklarasi fungsi diperlukan.

Jenis fungsi Programmer-Defined Function di C++

1.    Fungsi yang tidak mengembalikan nilai (void)
2.    Fungsi yang mengembalikan nilai (nonvoid)

Fungsi void
    Fungsi yang void sering disebut juga prosedur, Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut.
Ciri-ciri : 
-    tidak adanya keyword return.
-    tidak adanya tipe data di dalam deklarasi fungsi.
-    menggunakan keyword void.
Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya, Tidak memiliki nilai kembalian fungsi, Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.
Contoh penulisan seperti program pada bab sebelumnya.

Fungsi non void

    Fungsi non-void disebut juga function, Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut
Ciri-ciri :
-    ada keyword return
-    ada tipe data yang mengawali deklarasi fungsi
-    tidak ada keyword void
-    Memiliki nilai kembalian
Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu sehingga dapat langsung ditampilkan hasilnya.
Contoh program :



Pemanggilan Fungsi

Pada dasarnya fungsi dapat memanggil fungsi lain, bahkan fungsi dapat memanggil dirinya sendiri (rekursif),
Untuk lebih detailnya rekursif adalah suatu proses atau prosedur dari fungsi yang memanggil dirinya sendiri secara berulang-ulang. Karena proses dalam Rekursif ini terjadi secara berulang-ulang maka harus ada kondisi yang membatasi pengulangan persebut, jika tidak maka proses tidak akan pernah berhenti sampai memori yang digunakan untuk menampung proses tersebut tidak dapat menampung lagi (Penuh).





Bagikan

Jangan lewatkan

Pemrograman Modular di c++ (Fungsi)
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 komentar:

Tulis komentar